3DMark 06
Software pengujian ini adalah wakil yang sangat baik untuk
menggambarkan kemampuan sistem grafis untuk menjalankan game 3D ringan.
Memang, dengan notebook seharga 3 jutaan, setidak saat ini, kita tidak
bisa berharap game berat seperti Battlefield3 bisa dijalankan, bukan?
Performa Celeron B815 ternyata tidak terlalu buruk.
Berhasil “mempecundangi” kemampuan grafis Core i3 generasi 1
dan hanya tertinggal sekitar 18% persen dari performa Intel HD 3000
(Core i3 dan Core i5 generasi 2), membuatnya tampil cukup bertenaga.
Jika dibandingkan dengan Notebook dengan AMD E-350 dan E-450 pun
ternyata performa gaming-nya tidak jauh berbeda. Nilai keseluruhan
menunjukkan bahwa
B815 lebih unggul dibandingkan notebook dengan APU E-350 dan E-450.
Jangan bandingkan kemampuan grafis ini dengan Intel GMA 4500 yang
umum ditemui pada T4500 atau Core2 Duo. Performa B815 bisa mencapai
kisaran 10x lipat lebih kencang dibandingkan GMA 4500.
Daya Tahan Baterai: ASUS X44H
Pengujian daya tahan baterai menunjukkan bahwa ASUS X44H dengan prosesor Celeron B815 mampu bertahan
4 jam untuk pemutaran video HD 720p non-stop. Sementara itu, proses browsing agresif yang secara nonstop
dengan 5 website yang di-refresh terus menunjukkan bahwa notebook ini bisa bertahan selama sekitar 3 jam 20 menit.
Berdasarakan pengalaman kami, apabila Anda hanya mengetik dan
produktivitas ringan (spreadsheet, presentasi) saja, seharusnya notebook
ini bisa bertahan lebih dari 5 jam. Hasil pengujian ini tergolong baik,
terutama mengingat notebook ASUS X44H ini dijual dengan kisaran harga
3,5 juta rupiah saja.
KESIMPULAN
Ternyata spesifikasi saja tidak bisa dijadikan acuan. Intel Celeron
B815 memang memiliki spesifikasi yang terlihat rendah. Akan tetapi, pada
pengujian khusus CPU (MediaEspresso) dan bahkan 3DMark 06, ternyata
performa Intel Celeron B815 ini tergolong baik.
Jangan bandingkan prosesor ini dengan prosesor dual core lama seperti
T4500. Performa Intel Celeron B815 sudah jauh lebih baik secara keseluruhan. Jika dibandingkan dengan
P6000 series, performa Celeron B815 ini cenderung sama, tapi kemampuan VGA-nya sudah meningkat sekitar 40-50%.
Jika dibandingkan dengan tawaran dari AMD, hanya Llano (dan penerusnya) yang mampu mengalahkan Intel Celeron B815.
AMD E-350 dan E-450 ternyata belum cukup kuat untuk bersaing dengan arsitektur Sandy bridge pada Intel B815.
Intel Celeron B815 terbukti bisa menjadi pilihan yang sangat baik
untuk notebook dengan kelas harga 3 jutaan rupiah. Terutama mengingat di
kelas ini pesaingnya datang dari AMD E-350, E-450, dan prosesor Intel
dual core generasi terdahulu. Performa cukup baik baik dari sisi
prosesor dan VGA adalah kuncinya.
Notebook dengan Intel Celeron
B815 adalah pilihan terbaik saat memilih notebook murah (3 jutaan)
dengan layar 14”, terutama untuk kalangan pelajar/mahasiswa dengan dana
terbatas.
Catatan: Satu
hal yang disayangkan, belum ada produsen yang memasukkan prosesor
murah-bertenaga ini ke dalam notebook berukuran layar 11”-12”.
Setidaknya, hingga awal April 2012, kita belum bisa menemukan Intel B815
dalam form factor mungil dengan harga yang menarik (di bawah 4 juta
rupiah?).
Screenshoot: